Langsung ke konten utama

The Walt Disney Company


BRAND MANAGEMENT

BRAND MANTRA

The Walt Disney Company


Leonsiana Naro 1100959
MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA


MIND MAPPING THEORY
Michael D. Hutt & Thomas W. Speh, 2008. Bussines Marketing Managemen b2b eleventh edition



DEFENISI & KONSEP

Beberapa defenisi Brand Mantra menurut para ahli :
 Tujuan brand positioning untuk memberikan fokus lebih lanjut mengenai bagaimana perusahaan berpikir tentang merek yang akan di pasarkan kepada konsumen. Band, seringkali berguna untuk menentukan mantra sebuah brand. Sebuah brand mantra sangat terkait dengan konsep-konsep merek seperti "merek esensi" atau "janji inti merek.
       Merek mantra (brand mantra) merupakan artikulasi dari "hati dan jiwa“ sebuah brand, brand Mantra itu pendek hanya terdiri dari 3 sampai dengan lima kata yang mengandung esensi tak terbantahkan dan semangat yang akan disampaikan dari sebuah brand (Kevin Lane Keller, 2009: 15.Brand Planning). 
        Brand Mantra : kata-kata pendek yang diringkas hanya mencapai 3 sampai 5 kata, yang merupakan kekuatan dalam  komunikasi serta memiliki nilai inti suatu brand bagi perusahaan. Dengan memiliki brand mantra yang  kuat suatu perusahaan dapat mengembangkan dan dapat membangun reputasi dari produk tersebut, sehingga menjadi perusahaan yang sangat kredibel, sebagai contohnya beberapa perusahaan yang memiliki bran Mantra yang cukup kuat diantaranya; (FedEx- Overnight Delivery Guaranteed, DuPont-the miracle of science),dan lain-lain. (Michael D. Hutt & Thomas W. Speh, (2008:177). Bussines Marketing Managemen b2b eleventh edition)
      Brand mantra disebut juga sebagai esensi merek atau janji dari sebuah merek /brand, sebuah  brand mantra itu pendek ( biasanya maksimum 2 -5 kata ) yang dirangkum dari refensi produk, inti perbedaan, dan inti dari keseimbangan, dan apapun yang terdapat dalam sebuah merek, menjadi satu.

     Brand Mantra bukanlah slogan iklan atau tagline, brand mantra yang kuat dapat merubah menjadi patokan untuk terus mengembangkan produk dari merek tersebut, karena bgian proses pemurnian sebuah mantra tidak mudah untuk menjadi mantra yang kuat dan luar biasa bagi sebuah merek/brand. Brand Mantra = The Queen of Positioning (Chris Grams, 2011:31. The AD-Free Brand)

    Brand mantra harus pendek dan manis karena nama merek singkat pasti memberikan awal yang kompetitif dan baik untuk merek diluncurkan dan dapat menguntungkan perusahaan. Secara entimologis Brand Mantra selalu Mudah diucapkan. (Jagdeep Kapoor, 2009.24 Brand Mantras).



MODEL KONSEP

Michael D. Hutt & Thomas W. Speh, 2008. Bussines Marketing Managemen b2b eleventh edition
Mantra WALT DISNEY:
1. FAMILLY FUN/ BAHAGIA BERSAMA KELUARGA
2.  ENTERTAINING/HIBURAN
3. MAGICAL/ KEAJAIBAN 
4. WHOLESOME

FOCUS BRAND MANTRA The Walt Disney Company:
 
1. Creative and imaginative ( kreatif dan imajinatif)
2. Happy, Cheerful, Magical ( bahagia, riang gembira, dan ajaib )
3. Lively, Energetic, and Young at heart ( lincah, semangat, dan berjiwa muda )

BRAND MANTRA The Walt Disney Company


"Fun Family Entertainment" 

Disney mengklaim dapat selalu memliki kekuatan untuk membuat setiap orang yang datang untuk berkunjung merasa seperti muda dan sama seperti  anak-anak yang berumur 10 tahun.

KASUS
Walt Disney  

Pengembangan Walt Disney sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan yang luar biasa melalui lisensi dan pengembangan produk selama pertengahan 1980-an. Pada akhir 1980, Disney menjadi khawatir bahwa beberapa karakter nya (Mickey Mouse, Donal Bebek, dll) yang digunakan tidak tepat dan menjadi overexposed. 
Untuk menyelidiki keparahan masalah, Disney melakukan audit merek yang luas. Sebagai bagian dari persediaan merek, pertama kali menyusun daftar dari semua produk Disney yang tersedia (berlisensi dan perusahaan diproduksi) dan semua pihak ketiga promosi (lengkap dengan point-of-pembelian menampilkan dan merchandise yang relevan) dari toko di seluruh negeri dan di seluruh dunia. Pada saat yang sama, Disney meluncurkan sebuah studi riset konsumen utama - sebuah eksplorasi merek – untuk menyelidiki bagaimana yang konsumen rasakan tentang produk Disney.

Hasil inventarisasi brand mengungkapkan beberapa masalah yang berpotensi serius:
Karakter Disney berada begitu banyak produk yang dipasarkan dalam begitu banyak cara beberapa kasus itu sulit untuk membedakan apa yang bisa menjadi alasan di balik kesepakatan untuk memulai, Penelitian yang dilakukan terhadap konsumen menambah kekhawatiran Disney. Karena dari eksposur dari karakter yang luas di pasar, banyak konsumen telah mulai merasa bahwa Disney mengeksploitasi namanya. 
banyak-produk-produk yang memaikai karakter disney, Karena upaya pemasaran yang agresif mereka, Disney telah menulis kontrak dengan banyak dari "peserta park" untuk co-promosi atau pengaturan perizinan.
Disney pelajari dalam studi konsumen, bagaimanapun bahwa konsumen tidak tidak membedakan antara semua dukungan produk. "Disney adalah Disney" kepada konsumen, apakah mereka melihat karakter dalam film, catatan, taman tema, atau produk konsumen. Akibatnya, semua produk dan jasa yang menggunakan Disney nama atau karakter berdampak pada brand equity Disney. Konsumen dilaporkan bahwa mereka membenci beberapa dukungan ini karena mereka merasa bahwa mereka memiliki khusus, hubungan pribadi dengan karakter dan dengan Disney yang seharusnya tidak ditangani begitu sembarangan.

IMPLEMENTASI KASUS
Implementasi kasus dari Model Konsep Bussines to Brand.
Secara umum pengimplementasian dari walt disney dapat dijabarkan dalam berikut ini:
Bussines to Brand
1.     Brand Awarness
Memunginkan sutu brand agar dapat sukses dengan menbangun brand korporasi Walt Disney, mengembangan citra produk lebih baik dengan citranya yaitu;
2.     Brand Mantra
Pengembangan Mantra yang dilaukan dari Walt Disney yaitu Mantra yang diterapkan  oleh walt disney sangat kuat yakni: “ its Magical, dan Penerapan nama Mantra pada Disneyland  yaitu “Fun Family Entertaintment"
3.     Brand Attitide
Walt Disney juga menerapkan pola-pola pengajaran atau wahana bermain yang sehat bagi semua pengunjung, seperti yang terlulis dalam salah satu brand mantranya yakni  “WHOLESOME”.

DAFTAR PUSTAKA

Michael D. Hutt & Thomas W. Speh, 2008. Bussines Marketing Managemen b2b eleventh edition
Kevin Lane Keller, 2009: 15.Brand Planning
Jagdeep Kapoor, 2009.24 Brand Mantras



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nu Art Sculpture Park

 Semester 1. OBSERVASI GALERI SENI NU ART SCULPTURE PARK Setra Duta Bandung LAPORAN disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesenian Yoyoh, S.Pd, M.Pd. OLEH Leonsiana Naro        1100959 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2012                 A. Latar Belakang (Sejarah Perkembangan, Dasar pemikiran pembentukan Organisasi, dll ) Nu Art Sculpture   Park   didirikan pada tanggal 11 November 2000, awalnya Nuarta membangun   Nu Art Sculpture Park   karena membutuhkan tempat penyimpanan buah karyanya. Sebelumnya, Nu Art Sculpture Park didirikan hanya untuk museum pribadi Nuarta, namun lama-kelamaan dikunjungi banyak wisatawan, mulai dari sekedar bersantai atau ingin melihat koleksi Nuarta. Nyoman Nuarta merupakan salah satu sosok ...

Study Masyarakat Indonesia

Meresume Artikel yang berjudujul “Creol Portuguese of the Tugu Village: Colonial Heritage in Based on The Historicrical and Linguistic Review ”. untuk memenuhi salah satu tugas Pengganti Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Studi Masyarakat Indonesia. CREOL PORTUGUESE OF THE TUGU VILLAGE : COLONIAL HERITAGE IN JAKARTA BASED ON THE HISTORICAL AND LINGUISTIC REVIEW. Lilie Suratminto Historical Background Be the same between portuguese languenge and indonesia is an a sign of the portuguese relationship with the indonesian people. A century before the arrival of the dutch, portuguese had made contact with the culture of tribes in this archipelago. As evidence was the discovery of the padrao stone at the junction between jalan Cengkeh and Jalan Kali Besar Timur. Padrao was discoered in the 1918 when the Dutch East Indies goverment made a reclamation in this area. This agreement based on August 21 th,1522 with the signature of the portuguese officers ( Heuken, 1999:49). Pa...